Sikap Kita ?!

Sedari awal PDK telah menekankan bahwa PEMILU hanyalah bagian dari proses demokrasi. Oleh karena itu, PDK terus menerus mempraktekkan proses demokratisasi tersebut dengan cara turun berbaur dengan masyarakat, memberikan pendidikan politik dan menjaring aspirasi masyarakat.

Jumlah wakil rakyat dari PDK di Kabupaten Kutai Timur hanya dua orang. Jumlah tersebut, tentu saja terlalu sedikit untuk menyusun jadwal turun berbaur dengan masyarakat dalam rangka memberikan pendidikan politik dan menjaring aspirasi masyarakat se-Kabupaten Kutai Timur, yang luasnya tidak tanggung-tanggung. Konsekuensinya, seluruh pengurus PDK harus siap untuk membantu melaksanakan tugas-tugas tersebut, dengan atau tanpa wakil rakyat PDK yang duduk di DPRD. Dan, kita pantas untuk berterima kasih atas komitmen seluruh jajaran pengurus PDK untuk memperjuangkan nasib rakyat dan mengusung perubahan ke arah yang lebih baik.

Kita punya pandangan bahwa sebagai wakil rakyat, suara rakyat harus tetap didengarkan. Oleh karena itu, turun dan berbaur dengan masyarakat serta merasakan langsung penderitaan yang mereka hadapi, jelas lebih mampu menguatkan komitmen kita untuk membangun masyarakat. Menurut anda, obyektifkah solusi yang akan diberikan oleh anggota legislatif, apabila tanpa turun ke lapangan, mereka langsung membahas penyelesaian masalah kemiskinan dan kelaparan didalam ruangan ber-AC sambil menikmati makanan yang lezat?

Dengan jumlah wakil rakyat yang hanya berjumlah dua orang dari total anggota legislatif sebanyak 25 orang, tentu saja kita belum dapat berbuat maksimal sebagaimana yang diharapkan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Kutai Timur. Namun, paling tidak, hingga saat ini PDK kita telah mampu memperlihatkan fakta-fakta dan komitmen untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur. Saat ini, secara politik, kita akan tetap siap menjadi oposisi terhadap program pembangunan yang anti-demokrasi dan anti-kesejahteraan rakyat.

Salah satu wujud komitmen membangun masyarakat adalah adanya kegiatan memberikan pendidikan politik dan menjaring aspirasi masyarakat yang secara rutin kita lakukan selama kurang lebih 4 tahun belakangan ini. Selain itu, kita telah mengajak masyarakat di beberapa kecamatan untuk menentukan sendiri siapa calon legislatif yang ingin mereka usung dalam PEMILU nantinya, tanpa memaksakan mereka untuk mencalonkan kandidatnya melalui PDK. Meski demikian, dalam kenyataannya, pilihan mereka tetap jatuh kepada PDK. Bagi kita hal itu justru membuktikan bahwa memang tidak ada partai lain yang siap menjadi sarana untuk memfasilitasi kemenangan wakil rakyat dalam PEMILU, selain PDK. Partai lain hanya siap memenangkan calon legislatifnya saja, yang ditentukan secara sepihak tanpa memprioritaskan caleg yang benar-benar dapat menjadi wakil rakyat berdasarkan usulan rakyat.

Inilah PDK, partai yang berjuang memasukkan rakyat ke dalam Pemerintahan dan mengembalikan pemerintahan kepada rakyat. Setiap langkahnya adalah mendekatkan rakyat kepada kekuasaan, bukan pribadi dan golongan tapi rakyat. Bukan sekedar janji, melainkan fakta.

Berbagi pengalaman, berbagi pelajaran !

Dari awal saya sering mengungkapkan bahwa masyarakat telah memiliki pengalaman yang cukup untuk menentukan pilihan politik. Asumsi tersebut dibangun dari adanya fakta bahwa masyarakat telah beberapa kali menghadapi PILKADA dan PEMILU Legislatif yang dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur. Dari pengalaman tersebut, tentu saja tiap-tiap dari kita punya kesimpulan masing-masing.

Meski kesimpulan-kesimpulan tersebut merupakan penilaian pribadi, namun tetap penting untuk dikaji dan didiskusikan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi kita semua dalam menentukan pilihan-pilihan politik dimasa mendatang. Singkatnya, kita mengajak masyarakat untuk merenungi kembali pengalamannya dan menarik pelajaran yang berharga dari sana.

Mungkin anda juga pernah mendengar maxim (ujar-ujar) yang mengatakan bahwa : “Pengalaman adalah ilmu yang paling berharga, dan jadikanlah pengalamanmu sebagai guru”. Kita mengajak masyarakat untuk mulai mendiskusikan pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami pada saat mengahadapi PILKADA atau PEMILU di masa-masa lalu. Saling bertukar informasi dan opini satu sama lain sehingga benar-benar dapat menemukan kesimpulan-kesimpulan penting.

Kita juga pernah mendengar istilah : “Binatang yang paling bodoh sekalipun tidak akan jatuh pada lubang yang sama”. Secara tidak langsung, dapat dikatakan bahwa binatang yang paling bodoh sekalipun ternyata belajar dari pengalamannya. Lalu bagaimana dengan manusia ?

Mengingat kapasitas otaknya yang jauh lebih besar dari binatang, manusia tentunya harus lebih cerdas untuk tidak jatuh pada lubang yang sama sekaligus menemukan jalan lain untuk keluar dari masalah. Jika binatang hanya belajar dari pengalamannya, maka manusia selain belajar dari pengalamannya, juga belajar dari pengalaman orang lain.

PDK dengan ini, tentu saja juga siap untuk berbagi pengalaman dengan masyarakat. Pengalaman dan penilaian kami terhadap kinerja angota legislatif lainnya di DPRD Kab. Kutai Timur, serta pengalaman-pengalaman lainnya yang kami dapatkan dalam upaya memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kami mengajak anda semua untuk bersama kami, saling berbagi pengalaman dan berbagi pelajaran !

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial