Deklarasi PPDK


Ryaas Rasyid, mantan Menteri Negara Otonomi Daerah yang juga Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), mendeklarasikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK), Minggu (28/7), di Hotel Indonesia, Jakarta. Dengan para pendiri yang terdiri dari kaum intelektual, yakni Ryaas Rasyid dan Herman Haeruman, PPDK berkomitmen memberikan budaya berpolitik yang berbeda dari partai lainnya.

Hadir dalam acara pendeklarasian partai tersebut, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) Sjahrir.

Ryaas Rasyid sebagai Presiden PPDK dalam pidato politiknya mengatakan, PPDK akan menjadi partai politik yang nasionalis, pluralis, dan religius. Partai tersebut diharapkan menjadi jawaban di tengah maraknya politik aliran. PPDK juga mengedepankan persatuan bangsa.

Menurutnya, dengan para pendiri yang terdiri dari kaum intelektual, partai ini akan menjadi partai yang berbeda dari banyaknya pilihan partai saat ini. Dengan kehadiran kaum intelektual, PPDK menawarkan proses politik yang lebih cerdas dengan tawaran solusi, rasionalitas, dan logika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Kami hanya mengandalkan logika dan rasionalitas, bukan pengikut tradisional," ujarnya.

Dikatakan, sebagai kaum intelektual, keterlibatannya di partai politik tidak akan membuatnya terjebak ke dalam perilaku elite politik saat ini. "Saya cukup berpengalaman dalam urusan publik. Berhubungan dengan masyarakat bukan hal yang baru bagi saya," ujar Ryaas.

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial